Sabtu, 25 November 2017

TUGAS 6

Menciptakan bayangan kesuksesan untuk bisnis kita, dengan memiliki Struktur Organisasi kita telah berimajinasi seperti apa bisnis kita dimasa mendatang. Divisi – divisi dan posisi – posisi apa saja yang nanti akan ada bisa tergambar dengan jelas saat ini.

Memudahkan pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan Struktur Organisasi kita mampu melihat bagian-bagian perusahaan mana saja yang nantinya membutuhkan SDM, Struktur Organisasi juga bisa menjadi alat pada saat kita melakukan perekrutan atau penambahan karyawan nantinya. Dengan adanya Struktur Organisasi kita akan berusaha untuk mendapatkan SDM yang berkualitas pada posisi-posisi yang saat ini masih kosong atau rangkap jabatan. Bagi karyawan Struktur Organisasi ini juga akan menjadi motivasi tersendiri untuk naik jabatan pada posisi diatasnya, tanpa Struktur Organisasi karyawan tidak/ belum mengetahui apakah ada jabatan diatas posisinya saat ini. 









Organisasi merupakan variabel yang sangat penting dalam menentukan strategi bisnis suatu perusahaan. Perusahaan atau organisasi umumnya menerapkan sistem terbuka (open system) yang bertahan melalui aktivitas yang berkesinambungan dan interaksi yang sukses dengan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal suatu organisasi dipandang sebagai trend perubahan yang dapat menciptakan kesempatan dan tantangan bagi organisasi (Swamidass dan Newell,1987). Lingkungan bisnis merupakan elemen kausal dalam hubungan strategi manufaktur dan kinerja bisnis perusahaan. Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan “scanning environment” untuk tetap kompetitif dan proses scanning ini merupakan proses berkesinambungan untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi.

Kerangka kerja konseptual untuk dimensi-dimensi lingkungan telah dikembangkan dalam literatur manajemen (Dess dan Beard, 1984; Sharfanan dan Dean, 1991 dikutip dalam Badri et al., 2000). Dimensi-dimensi lingkungan meliputi environmental munificence, environmental dynamism, dan environmental complexity. Environmental munificence merupakan tingkat dukungan lingkungan terhadap pertumbuhan organisasi yang ada didalamnya. Munificence seringkali diukur dengan tiga skala yang secara konseptual yaitu biaya melakukan produksi, ketersediaan tenaga kerja, dan tingkat persaingan. Ketersediaan tenaga kerja mewakili fokus pada pengurangan teknisi, clerical, dan pekerja produksi. Sedangkan competitive hostility (tingkat persaingan) mencakup fokus pada penurunan permintaan baik dalam pasar lokal maupun pasar asing dan fokus pada profit margin yang rendah dan standar kualitas permintaan.Dinamisme lingkungan mewakili kondisi perubahan lingkungan yang tidak dapat diprediksi (Dess dan Beard, 1984 dikutip dalam Ward et al, 1995).










1. ORGANISASI LINI/GARIS (LINE ORGANIZATION)

 Organisasi Lini/Garis diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

Memiliki Ciri-ciri Organisasi Lini adalah :

a. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dan memilikiJumlah karyawan yang sedikit
b. Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
c. Belum terdapat spesialisasi Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
d. Struktur organisasi sederhana dan stabil Organisasi tipe garis ini biasanya diterapkan kepada organisasi kecil yang disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

 2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORGANIZATION)

Organisasi Garis dan Staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi Garis dan Staf Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja. Organisasi Garis dan Staf merupakan kombinasi dari organisasi lini dan azas komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan untuk memberi masukan, bantuan pikiran, saran-saran, dan data informasi yang dibutuhkan.

Memiliki Ciri-ciri:

a. Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
b. Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
c. Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
d. Jumlah karyawan banyak Organisasi besar, bersifat komplek Adanya spesialisasi

3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORGANIZATION)

Organisasi Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan pada sifat dan macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan. masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Memiliki Ciri-ciri:

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
b. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
c. Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
d. Target-target jelas dan pasti Pengawasan ketat
e. Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

4. ORGANISASI LINI DAN FUNGSIONAL (LINE AND FUNCTIONAL ORGANIZATION) 

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit (Kepala Bagian) untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Memiliki Ciri-ciri:

a.Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
b.Terdapat spesialisasi yang maksimal dan tidak menonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian kerja

5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORGANIZATION)

Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut atau merupakan gabungan dari organisasi yang berbentuk lini fungsional dan staf..

Memiliki Ciri-ciri:

a. Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
b. Jumlah karyawan banyak.
c. Mempunyai unsur karyawan pokok: Karyawan dengan tugas pokok (line personal), Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal), Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORGANIZATION)

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan secara kolektif.

Memiliki ciri-ciri :

a. Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
b. Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
c. Asas musyawarah sangat ditonjolkan
d. Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana e. Biasanya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.



REFERENSI :

Rabu, 08 November 2017

TUGAS 5

Orientasi pasar membutuhkan kepemimpinan manajemen puncak, fokus pada konsumen, memahami tentang pesaing, dan koordinasi yang baik antarfungsi dalam rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan nilai terbaik. Hal ini diperlukan untuk membangun dan menjaga hubungan saling menghargai dengan konsumen (Lamb, et al, 2001). Narver dan Slater (1990) menyatakan bahwa orientasi pasar yang meliputi orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antarfungsi akan mendorong fungsi pemasaran untuk bertanggung jawab dalam memahami dan memelihara berbagai informasi yang terkait dengan konsumen.

Voss dan Voss (2000) menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan yang fokus pada upaya memberi kepuasan pelanggan akan berusaha menemukan cara yang lebih inovatif dalam menghasilkan produk baru. Selanjutnya studi Jaworski dan Kohli (1997) dan Im dan Workman (2004) mengemukakan bahwa orientasi pasar akan mendorong perusahaan melakukan cara inovatif dalam menghasilkan produk baru sebagai reaksi atas kebijakan pasar, diperolehnya pengetahuan baru guna merespon kebutuhan, dan keinginan konsumen (kebutuhan pasar) yang terus berkembang secara dinamis.

Keberhasilan perusahaan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang disertai rasa kepuasan, akan menempatkan perusahaan pada posisi yang terbaik bila dibanding dengan pesaingnya. Orientasi pasar tidak lepas dari upaya manajemen untuk menyajikan nilai yang terbaik, memberi dan menjaga kepuasan konsumen serta membangun hubungan relasi jangka panjang dengan konsumennya (Lamb et al., 2001).








CRM adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan agar bertahan dan tidak berpindah ke perusahaan lain. Dimana CRM lebih kepada menjaga hubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Dalam menerapkan CRM perusahaan dapat berinteraksi lebih sering dengan pelangan seperti melalui telepon atau email. Tentunya CRM disini berkaitan dengan TI karena CRM membutuhkan TI untuk mengelola suatu informasi yang telah dikumpulkan untuk menjadi bahan perusahaan dalam menjaga hubungan atau berinteraksi dengan pelanggan.

Keuntungan CRM (Costumer relationship manajement)

1. Meningkatkan nilai perusahaan Nilai perusahaan yang akan meningkat karena dampak CRM seperti terjadinya peningkatan efisiensi operasional yang akan meminimalisir penurunan kualiatas pelayanan sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Selain itu, CRM juga dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Dimana dengan CRM perusahaan dapat menjual atau melayani dengan biaya lebih murah dalam pemasaran sehingga lebih spesifik dan terarah. Hal tersebut secara langsung membuat perusahaan mendapatkan pendapatan yang lebih dari sebelumnya.

2. Mempertahankan pelanggan yang ada Dimana pelanggan yang ada perlu dipertahankan agar tidak berpindah kepada perusahaan lain. Cara mempertahankan pelanggan yang sudah ada dapat dengan cara berkomunikasi yang baik pada saat proses transaksi maupun diluar proses transaksi. Selain mempertahankan pelanggan, CRM di suatu perusahaan akan terus berusaha mencari, dan meningkatkan pelanggan baru.

3. Membantu dalam mengembangkan produk Dengan menjaga hubungan baik dengan pelanggan maka akan berpengaruh pada proses pengembangan produk. Dimana perusahaan dapat menggali informasi mengenai keinginan pelanggan. Selanjutnya hal tersebut dapat dijadikan bahan dalam mengkaji produk sebelumnya dan dikembangkan agar sesuai keinginan pelanggan. Sehingga meminimalisir terjadinya pelanggan beralih pada perusahaan lain karena merasa produk belum sesuai dengan yang diinginkan.









Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri (antroposentris). Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul dalam benak mereka. Pada akhirnya rasa ingin tahu melalui proses panjang yang dilalui manusia dengan menggunakan pola pikiranya menjadi alasan dasar munculnya ilmu pengetahuan. Mampu membedakan benar atau salah menuntut ilmu seseorang tidak akan terperangkap pada perbuatan atau tindakan yang salah. Kemungkinan untuk melakukan tindakan salah karena pengaruh dari orang lain juga sangat kecil. Orang berilmu akan punya landasan hidup yang kuat serta selalu berusaha menempatkan diri pada posisi yang ia anggap tepat.,ilmu juga bermanfaat himgga wafat,sarana menuju surga, meninggikan derajat manusia terangkat dengan ilmu atau pengetahuan yang dimiliki. Entah dimata Tuhan atau dalam pandangan sesama manusia, orang yang berilmu senantiasa mendapat penghormatan yang baik.Hal yang Berharga Selain Harta 



Referensi :


TUGAS 4

Lokasi merupakan tempat untuk melayani komsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dangangannya. Komsumen dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual dengan berbagai jenis, jumlah maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.

Sebagai tempat mengendalikan aktivitas perusahaan, lokasi juga berfungsi sebagai tempat pertemuan antara berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Lokasi ini kita kenal dengan nama kantor pusat. Kantor pusat digunakan sebagai tempat membuat perencanaan untuk berbagai kegiatan, melakukan pengendalian atau pengontrolan terhadap semua aktivitas usaha, serta membuat laporan usaha kepada berbagai pihak. Kantor pusat juga memiliki wewenang untuk memutuskan sesuatu yang memiliki nilai strategis.







a. Dipercaya oleh konsumen Konsumen akan percaya pada wirausaha jika dia selau bersikap jujur. Jujur ketika dia memasarkan barang dagangannya apakah barang tersebut bagus atau tidak. Atau untuk wirausaha yang berada dijalur makanan dia akan jujur apakah makanan tersebut mengandung banyak gizi, tidak berbahaya atau mengandung bahan-bahan kimiawi yang dapat merusak sisten organ tubuh dan lain sebaginya.

b. Dipercaya oleh rekan bisnis yang lain Dengan bersikap jujur, kita tidak hanya dipercaya oleh konsumen tetapi kita juga akan mendapatkan kepercayan dari rekan bisnis sesama wirausaha atau kemitraan yang kita punya. Dengan sikap jujur yang sudah kita tanam orang lain akan menghargai kita. Dengan bersikap jujur ini, rekan bisnis yang lain akan melirik kita misalnya bergabung dengan bisnisnya atau menanamkan modal usaha untuk kita agar usaha kita lebih maju, berkembang dan menambah usaha yang lainnya.

c. Dipercaya oleh keluarga Jujur merupakan sikap Rasulullah. Dengan bersikap jujur keluarga juga akan percaya pada kita. Keluarga tidak akan merasa terganggu atau bertanya-tanya apakah penghasilan yang diberikan oleh seorang suami atau ayah itu tidak halal. Karena mereka telah percaya pada kita kalau kita adalah pribadi yang jujur dan dapat bertanggung jawab.

d. Mendapatkan keberkahan dalam usahanya Orang yang jujur akan mendapatkan keberkahan dalam usahanya. Karena jujur merupakan sifat yang sulit untuk dipraktekan, namun ketika seseorang sudah terbiasa bersikap jujur itu akan mudah untuk dijalani.









1. Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum
Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.

2. Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi
Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi.

3. Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut. Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit.

4. Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggungjawaban Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalampengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja.

5. Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya. Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.

6. Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang.

7. Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat. 


Referensi :




http://laila-oktavia.blogspot.co.id/2014/10/etika-dalam-bisnis.html